Kamis, 04 Februari 2016

Sebuah catatan nasihat dari (alm) Ustadz Rahmat Abdullah (part 2)





 Sebuah catatan nasihat dari (alm) Ustadz Rahmat Abdullah (part 2)

Pohon kurma lazim dijumpai di Kawasan Timur Tengah. Dengan kondisi tanah yang kering,gersang,tandus dan kerap di hantam badai gurun yang dahsyat.
Hanya pohon kurma yang mampu bertahan hidup. Maka,tidak berlebihan kalau pohon kurma dianggap sebagai pohon tahan banting.

Kekuatan pohon kurma ada pada akar akarnya. Petani di Timur Tengah menanam biji kurma ke dalam lubang pasir kemudian menutupnya dengan batu.
Mengapa biji itu harus ditutup dengan batu? Ternyata,batu itu akan memaksa pohon kurma berjuang tumbuh ke atas.
Justru karena pertumbuhan batang mengalami hambatan, hal tersebut membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah menjadi maksimal.
Setelah akarnya kuat,barulah biji pohon kurma itu bertumbuh ke atas,bahkan bisa menggulingkan batu yang menekannya.

“Ditekan dari atas,supaya bisa mengakar kuat ke bawah.”
Bukankah itu prinsip kehidupan yang luar biasa?

Sekarang kita tahu mengapa Allah SWT kerap mengizinkan tekanan hidup datang. Bukan untuk melemahkan dan menghancurkan kita,sebaliknya Allah SWT
Mengizinkan tekanan hidup itu untuk membuat kita berakar semakin kuat. Tidak sekedar bertahan,tapi pada waktunya benih yang sudah mengakar kuat itu-
Akan menjebol “batu masalah” yang selama ini menekan kita. Kitapun keluar menjadi pemenang kehidupan.

Allah SWT mendesain kita seperti pohon kurma,Sebab itu jadilah tangguh,kuat dan tegar menghadapi beratnya kehidupan.

Miliki cara pandang yang positif bahwa tekanan hidup tidak akan pernah bisa melemahkan,justru tekanan hidup akan memunculkan kita menjadi para pemenang kehidupan.


Wallahualam Bisawab
 


“Zamzam Barokah”                  

Comments system

Disqus Shortname