Sebuah catatan nasihat dari (alm) Ustadz Rahmat Abdullah (part 2)
Pohon kurma lazim dijumpai di
Kawasan Timur Tengah. Dengan kondisi tanah yang kering,gersang,tandus dan kerap
di hantam badai gurun yang dahsyat.
Hanya pohon kurma yang mampu
bertahan hidup. Maka,tidak berlebihan kalau pohon kurma dianggap sebagai pohon
tahan banting.
Kekuatan pohon kurma ada pada akar
akarnya. Petani di Timur Tengah menanam biji kurma ke dalam lubang pasir
kemudian menutupnya dengan batu.
Mengapa biji itu harus ditutup
dengan batu? Ternyata,batu itu akan memaksa pohon kurma berjuang tumbuh ke
atas.
Justru karena pertumbuhan batang
mengalami hambatan, hal tersebut membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah
menjadi maksimal.
Setelah akarnya kuat,barulah biji
pohon kurma itu bertumbuh ke atas,bahkan bisa menggulingkan batu yang
menekannya.
“Ditekan dari atas,supaya bisa
mengakar kuat ke bawah.”
Bukankah itu prinsip kehidupan
yang luar biasa?
Sekarang kita tahu mengapa Allah
SWT kerap mengizinkan tekanan hidup datang. Bukan untuk melemahkan dan
menghancurkan kita,sebaliknya Allah SWT
Mengizinkan tekanan hidup itu
untuk membuat kita berakar semakin kuat. Tidak sekedar bertahan,tapi pada
waktunya benih yang sudah mengakar kuat itu-
Akan menjebol “batu masalah” yang
selama ini menekan kita. Kitapun keluar menjadi pemenang kehidupan.
Allah SWT mendesain kita seperti
pohon kurma,Sebab itu jadilah tangguh,kuat dan tegar menghadapi beratnya
kehidupan.
Miliki cara pandang yang positif
bahwa tekanan hidup tidak akan pernah bisa melemahkan,justru tekanan hidup akan
memunculkan kita menjadi para pemenang kehidupan.
Wallahualam Bisawab
“Zamzam
Barokah”